بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Kamis, 24 Januari 2013


 

PERUBAHAN



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

قال الله تعالى في كتابه الكريم

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِم

 

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (ar-Ra'du:11)

 

MUKA DIMAH

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat allah SWT yang mana pada hari ini kita masih di karuniai kenikmatan yang berupa nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul dalam majelis ini tanpa kurang suatu apapun

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,keluarga, sahabat, dan umatnya semoga mendapat kan syafaat beliau hingga yaumul akhir amiiin.

Selamat malam saya ucapkan kepada Pembina mas andi tirta, dan rekan rekan sahabat KMK sebangsa setanah air senasib sepenanggungan yang insya allah di rahmati Allah,,amiiin

 

ISI

Tema pada kesempatan ini yang insyaalah akan saya bawakan adalah tentang”PERUBAHAN’’.Saya terinspirasi dari tema presentator2 sebelumnya yang selalu mengkritisi kebijakan ~ kebijkan pemerintah, dalam hal ini presiden sebagai pelaksana pemerintahan / badan eksekutif Negara, Sebagai kepala pemerintahan presiden sudah melaksanakan tugas sebagai mana mestinya. Akan tetapi yang menjadi persoalan sekarang adalah semua kebijakan pemerintah itu tidak dapat dirasakan sepenuhnya oleh rakyat. Atau belum dapat merealisasikan cita - cita UUD 1945 diantaranya:

a)     Pasal 29 ayat 2 :

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

b)    Pasal 33 ayat 3:

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

   c)Pasal 34 ayat 1:

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara , akan tetapi hal itu masih terus di upayakan oleh pemerintah hingga kini.Saya tidak bermaksuk berdiri di belakang pemerintah atau pro pemerintah akan tetapi saya mencoba berpendapat lain menurut persepektif saya mengenai persoalan negri tercinta. Saya lebih setuju bila Negara kita ini tidak di konotasikan sebagai Negara miskin akan tetapi saya lebih setuju kalau di sebut sebagai Negara dengan pendapatan yang tidak merata, alasnya adalah sederhana, seperti kita ketahui SDA melimpah dan kemacetan di jalan raya yang di akibatkan meningkatnya kepemilikan kendaraan pada tiap tahunnya dengan tidak di iringi oleh pembangunan infra struktur yang seimbang, meski saya tidak melampirkan data tersebut namun realitanya kemacetan membuktikan kemakmuran rakyat.Akan tetapi disisi lain terdapat kesenjangan yang tajam.Mungkin di korea kita jarang atau tak pernah mendengar berita tentang kelaparan, Kriminal, nyolong, copet dkk.Menurut pendapat saya ini di sebabkan oleh meratanya pendapatan dan penghasilan masyarakat dan sedikitnya pengangguran.Berbeda dengan tanah air tercinta di mana masih tingginya angka kriminalitas salah satu penyebabnya adalah sulitnya lapangan pekerjaan dan mencuri masih menjadi jurus andalan untuk mempertahan kan hidup.Pergi menjadi TKI masih menjadi idola, meskipun semua tau konsekwensinya menjadi TKI adalah 3+1 D,Danger,Dirty,Difficult + Discrimination, Bagaimana perlakuan terhadap TKW non formal mulai dari periklanan melalui media cetak, Etalase, tindakan kekerasan, pelecehan dll.Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai generasi bangsa yang terdidik,kontribusi apa yang sudah kita berikan kepada kehidupan berbangsa dan bernegara, apa kita Cuma berpangku tangan, mengkritisi tapi tanpa melakukan apapun, mengutuk kebijakan pemerintah, menyampaikan aspirasi  dengan merusak fasilitas umum,dan hal hal lain yang malah tidak merepresentasikan sebagai generasi bangsa yang maju dan berpendidikan.  Di mana telah saya kutib melalui ayat di atas yaitu

 

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (ar-Ra'du:11)

 

Sebagai khalifah di muka bumi ini dan sebagai generasi bangsa kita punya andil yang besar untuk memperbaiki negri kita.Apa kita harus memperbaiki system pemerintahan?. Dalam kontek generasi non pemerintah Saya kira itu terlalu jauh,karna itu bukan kapasitas/domain kita, yang bisa kita lakukan mari kita lakukan untuk kemaslahatan umat paling tidak dalam lingkup terkecil yaitu lingkungan social di mana kita tinggal dan berdomisili. Sebagai insan yang berkualitas mari kita tunjukan  kontribusi konkrit kita terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Nah tugas kita adalah merubah main set masyarakat ini bahwa menjadi TKI itu adalah bukan satu satu nya jalan untuk mengatasi kebuntuan  ekonomi dengan memberikan sebuah pilihan sebagai solusi seperti usaha mandiri .Misalnya Home industry Tempe, tahu, kripik singkong, pisang dan masih banyak lagi SDA Indonesia yang masih dapat kita manfaatkan sepenuhnya dari pada menggantungkan diri kepada kebijakan  pemerintah yang sarat dengan kepentingan politik.

Dari sini saya mengajak sahabat di majlis KMK ini untuk bersama sama bergandengan tangan untuk memulai ini dari diri kita ,misalkan saja oppa thamrin bekerja sama dengan putra astaman kan satu daerah ya bisa join untuk perkebunan karet,kan sudah berapa tenaga kerja yang dapat di serap di sana ketimbang orang2 di kampong kita pergi ke Malaysia yang juga kerja di perkebunan karet,  keluarga, mendapat perlaukan yang kurang adil dll.

Kenapa saya memilih memulai dari kita, sudah pasti tentunya ilmu paling tidak dari UT, seminar2, dan Tauziah2 pembina ini dapat menjadi bekal, dan juga modal pasti cukup kalau saya hitung hitung paling tidak TKI Korea ini setelah purna bakti akan mendapatkan insentif yang berupa uang pension (taejigem) dan uang kuk min yang di kumpulkan tiap bulan, kira kira 17 juta won yang bila di konversi ke rupiah adalah + 150 jt rupiah dengan nilai tukar kisaran 1:9 won. Nilai yang cukup fantastis, untuk di manfaatkan sebagai modal,dan tidak harus seluruhnya.

Menurut saya kita dapat bagi menjadi 3 post yaitu:50 jt saving(tabungan yang tidak di ganggu gugat/fixed aset),50jt modal ,50jt sebagai biaya hidup selama usaha belum berjalan, karna menurut pengalaman paling tidak tahun pertama itu adalah tahun promosi lalu tahun berikutnya barulah mendapatkan pelanggan.

Kita bisa alokasikan dana 50jt tersebut untuk Home industry atau apapun yang dapat menyerap tenaga kerja di lingkup social kita tinggal, dengan demikian dapat merangsang pertumbuhan ekonomi  di sector yang lain di kampong kita.dengan begini kita akan lebih sibuk dengan memajukan kampong kita di banding sibuk menyalahkan pemerintah.Ada 4 kelompok generasi yang saya nukil dari presentator Ridwan Kamil pada acara TEDx,yaitu

1.Generasi pintar tapi tidak peduli yaitu; Yang tidak memanfaatkan ilmunya di dalam negri tapi lebih tertarik untuk tinggal di luar negri, tidak bangga dengan budaya sendiri.

2.Generasi tidak pintar tapi peduli yaitu;yang kritis terhadap kebijakan pemerintah tapi mudah terprovokasi isu kemudian menyampaikan aspirasinya melalui cara cara kekerasan demo dan merusak fasilitas umum, yang kebanyakan penggalangan masanya di biayayai oleh oknum tertentu untuk tujuan dan maksud tertentu.

3.Generasi tidak pintar juga tidak peduli yaitu;Preman pasar, terminal ,tukang palak dan kawan2, kalo boleh saya tambahkan juga Teror .

4.Generasi ke empat adalah generasi pintar juga peduli,yaitu memanfaat kan ilmu yang di miliki untuk kemajuan dan kemaslahatan umat, tanpa bergantung pada fihak lain.

Closing statement

Segala bentuk perubahan di muka bumi ini adalah tanggung jawab manusia itu sendiri untuk mengelolanya,dan bukan hanya bergantung pada satu system saja.

Dua dari sepuluh pesan mahatma Gandhi yakni:

a. Ubahlah diri Anda sendiri.

 

“Anda harus menjadi perubahan yang ingin Anda lihat di dunia.”

 

“Sebagai manusia, keagungan kita tidak terletak pada kemampuan kita untuk merubah dunia – yang merupakan mitos dari jaman dahulu – tapi karena kita dapat merubah diri kita sendiri”

 

b. Tanpa tindakan Anda tidak akan pergi ke mana pun

 

“Satu ons tindakan lebih berharga daripada satu ton khotbah.” 

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

 

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




 

Panji hari yanto

Gwangju januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar