بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Rabu, 02 Januari 2013

OLEH OLEH JEJU-DO

                   

                   The New 7 Wonders of Nature


                                 Jeju Island

                                        Desember 2012, Seongsan Ilchulbong


      Banyak hal yang dilakukan orang dalam menyambut pergantian tahun 2012 ~ 2013 salah satunya dengan berwisata. Saya sendiri mengahabiskan waktu libur yang diberikan oleh perusahaan di mana tempat saya bekerja dengan plesiran ke obyek wisata yang ada di korea selatan ini salah satunya adalah The new 7 wonders of nature JEJU ISLAND, dua hari satu malam waktu saya habiskan di sana mulai dari sabtu malam minggu tepatnya tanggal 29 desember hingga 31 desember yang semula di jadwalkan hanya sampai tanggal 30 desember, oleh karena cuaca yang buruk yang menyebabkan semua penyebrangan dan jadwal penerbangan dari dan ke pulau JEJUDO dibatalkan..jadi ya nginep lagi dech semalaman di jejudo...aiigoooo....

      Ada beberapa hal yang dapat saya ambil dari perjalanan wisata tersebut terutama ketika mendaki puncak bukit Seongsan Ilchulbong yang ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca.

Lembaga Pengembangan proyek-proyek yang akan ada peningkatan dari 73,6 persen pada wisatawan asing dan 8,5 persen pada wisatawan Korea. Mereka memprediksi bahwa peningkatan di bidang pariwisata akan meningkatkan ekonomi lokal dengan sebagai $ 1,1 miliar. Tahun lalu, 770.000 wisatawan mancanegara mengunjungi Pulau Jeju, hanya 8,8 persen dari jumlah wisman yang berkunjung ke daratan Korea. Ini adalah Seongsan Ilchulbong (성산 일출봉), yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai puncak Sunrise. Ini adalah lebih dari 100.000 tahun, yang diciptakan oleh letusan gunung api pada saat itu.Kawah adalah sekitar 1.969 meter dengan diameter dan 295 meter.

Balik maning nang Laptop!!!!!!
Mendaki bukit seongsan dengan ketinggian +174 m dari permukaan laut bukanlah hal yang mudah, harus siap tenaga prima, dalam hati saya berkata "mampukah saya mendaki hingga puncak". Lelah, letih, dan sangat menguras tenaga pastinya, tidak sedikit yang hanya mampu mendaki hingga pertengahan lalu memutuskan untuk kembali turun, mungkin karan kelelahan di tambah dengan cuaca yang kurang bersahabat dengan turunnya salju anak tangga menjadi semakin licin bila tidak berhati sangat beresiko atas keslamatan. Setangga demi setangga terus saya daki, sesekali berhenti sejenak untuk menghimpun tenaga dan nafas di tempat perhentiaan. Jujur lutut sudah mulai gemetaran maklum lah mungkin pengaruh usia, tapi keinginan yang kuat mendorong saya untuk mampu mendaki hingga puncak. Karna ingin mengobati rasa keingin tahuan tentang apa yang ada di puncak bukit tersebut yang membuat semua orang tertarik untuk mendakinya.
Kurang lebih 25~30 menit tibalah saya ke puncak bukit,apa di kata?.Ternyata tak sesuatupun terdapat di puncak bukit yang termashyur tersebut, hanya hamparan padang rumput yang mulai mengering oleh cuaca. Jauh dari bayangan saya tentang keindahan atau apapun yang dapat memanjakan mata.
       Akan Tetapi!!!
Justru keindahan itu saya dapat kan ketika mata saya jauh memandang ke bawah sana,ya,,dari atas bukit ini saya dapat menikmati indahnya pemandangan kota jejudo dengan pantai dan lautnya.  Setelah puas saya menikmati pemandangan dan rasa lelah pun sudah hilang saya memutuskan untuk kembali menuruni bukit. Suatu hal berbeda yang saya rasakan saat naik dan ketika menuruni bukit,rasanya lebih ringan dan tidak menguras tenaga walaupun saya juga harus tetap waspada oleh licinnya anak tangga karna salju.
     Beberapa pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita pendakian bukit ini yaitu:
I.Geografi
Secara visual bukit Seongsan Ilchulbong ini boleh saya katakan jauh dari indah dibandingkan panorama tanah air tercinta indonesia, seperti tangkuban prahu,pangandaran, batu hiu, sanur dan masih banyak lagi yang lain,akan tetapi pengelolaan yang baik oleh pemerintah setempat yang membuat tempat wisata tersebut terkesan luar biasa. Kesimpulan nya adalah;"suatu hal yang biasa apa bila di sajikan dengan luar biasa akan menjadi tampak istimewa". Kenyataanya adalah dibuktikan dengan banyaknya wisatawan baik lokal maupun manca yang datang.
II.Religi
Saat sampai di puncak bukit terinspirasi oleh materi teman teman di majelis KMK yaitu tentang "penciptaan"(copas)
Memang, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi pemahaman. Yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau [berbaring] di sisi mereka dan memberikan pemikiran untuk penciptaan langit dan bumi, [mengatakan], "Ya Tuhan kami, Anda tidak menciptakan tanpa tujuan, ditinggikan yang Anda [atas hal seperti itu ], kemudian melindungi kita dari siksa neraka (Al Imran 190-191).
 III.Filosofi
a)Kecenderungan manusia untuk mengikuti arus hanya untuk kepuasan dan rasa keingin tahuan.
b)Untuk mendapatkan sesuatu yang baik itu harus diusahakan dengan penuh perjuangan dalam hal ini yang saya maksud adalah cita cita.
c)Karna sulitnya jalan dalam mendapat kan sebuah amanah atau kepercayaan ataupun sebuah keberhasilan maka berhati hatilah dalam menjaga dan melaksanakan amanah tersebut karana banyak sekali yang gagal dan kembali turun di tengah jalan.
d)MAN JADDA WA JADA "siapa yang bersungguh sungguh maka dia akan berhasil",untuk mendapatkan keberhasilan haruslah dengan didasari niat dan tekat yang kuat.
e)Percaya dan yakin lah atas kemampuan diri sendiri(agar tidak selalu tergantung kepada orang lain).
d)Tidak ada yang sia-sia sesuatu hal yang sudah di usahakan dengan susah payah.
e)Kadang kenyataan tak seindah yang kita bayangkan
f)Sebelum kita mencoba memulai sesuatu yang belum pernah kita lakukan  pasti akan terasa berat, tapi setelah kita jalani maka akan terbiasa.
g)"JUST DO IT" Jika kita hanya mendongak ke atas bukit tanpa kita mendakinya niscaya kita akan sampai ke puncak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar