بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Rabu, 28 Maret 2012

BBM oh BBM

1. Setau saya dalam pelajaran sejarah, Indonesia itu negara kaya raya yang bahkan tongkat batu saja jadi tanaman. Kolam susu dimana-mana. Masa buat bayar subsidi BBM aja ga mampu? Ya gak mampu lha wong uangnya entah kemana.
2. Banyak anggaran gak masuk akal seperti studi banding, renovasi toilet, pengadaan laptop, pengadaan mobil baru dan lain sebagainya. Dari anggota pemerintahan paling atas sampai pemerintah daerah juga sering melakukan tindakan tak masuk akal. Kalau ini bisa dihemat bahkan dikurangi, dananya bisa dialihkan buat subsidi BBM kan? Mana yang lebih penting studi banding atau kesejahteraan rakyat? Ato mana yang lebih penting bikin toilet 2 miliar dengan bikin rakyat bisa makan nasi?
3. Alasan yang saya dengar tadi di ILC (kalo ga salah dari pak WaMen), bahwa kenaikan BBM ditujukan untuk kesejahteraan rakyat meniru negara lain (padahal situasi politik dan rakyatnya beda). Logikanya, kalau emang itu bisa membuat rakyat makin sejahtera, naikkan saja setinggi-tingginya oms!
4. BLT tak menyelesaikan masalah. Bukankah kenaikkan BBM selalu diikuti dengan kenaikkan harga-harga barang dan bahan pangan? Apakah BLT senilai 150ribu/bulan itu mampu mengatasi semua kenaikan tersebut? Bagi orang menengah ke atas dan kaya, kenaikan BBM tak jadi masalah karena mereka rata-rata pengusaha yang punya bisnis sendiri. Kalau BBM naik, ya dinaikkan saja harga jualnya, beres kan? Yang ada, rakyat miskin makin miskin. 150ribu ga bisa dibandingkan dengan penderitaan yang belum bisa dihitung seberapa banyaknya.
5. Kalaupun benar bisa membantu, BLT hanya dirasakan rakyat miskin. Sedangkan rakyat yang dianggap kaya juga punya hak dan kewajiban yang sama. Kalau BBM tak naik, semua rakyat akan menikmatinya.
6. Tuntaskan kasus yang lebih penting, seperti korupsi misalnya. Sudah bukan rahasia lagi kalau koruptor itu sangat merugikan negara terutama rakyat. Kalau koruptor ditindak dengan benar, uang negara dikembalikan, buat subsidi BBM pasti akan sangat mampu. Pilih mana, menaikkan BBM yang menyengsarakan rakyat atau menindak koruptor yang mengambil uang rakyat?
7. Apakah karena banyak pengguna mobil + motor yang bertambah tiap tahunnya? Uang 500ribu aja sudah mampu buat bawa pulang motor, wajar kan kalo konsumsi BBM meningkat dari tahun ke tahun? Toh tak ada larangan dari pemerintah untuk tidak membeli lebih dari satu motor. Kalau pengen jumlah pengguna kendaraan pribadi berkurang, gampang oms, benahin dulu itu transportasi. Berantas preman dan para pemerkosa yang bikin rakyat jadi males dan takut naik kendaraan umum.
8. Banyak yang demo, berarti banyak yang tak puas. Kalau tak puas berarti menderita, dan kalau rakyat menderita berarti pemerintah gagal.
9. BLT tak membuat rakyat jadi mandiri, tapi semakin bergantung pada bantuan pemerintah. Daripada memberikan uang tunai yang dari segi bisnis tak mendidik, mendingan berikan lapangan kerja yang lebih baik atau apapunlah. Setau saya masyarakat yang mandiri akan membuat negara menjadi lebih makmur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar