بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Selasa, 17 September 2013

Lagi, Kekerasan terhadap BMI terjadi di Korea


Gwangju, 2013/09/15

Reporter : Panji Hariyanto
Korea Selatan adalah salah satu negara favorit pilihan bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengais rezeki. Tak heran, saat ini jumlah  TKI di negeri gangnam style ini mencapai lebih dari 35 ribu orang. Sebagian ada yang bekerja sukses, tapi ada juga yang kurang beruntung. Seperti yang dialami oleh seorang TKI bernama SJ (19 thn).  Pria yang berasal dari Indramayu Jawa Barat ini baru saja tiba di Korea pada pertengahan Agustus lalu.
Sebagai pekerja baru dia diperlakukan dengan baik oleh pemilik perusahaan. Ia pun sejatinya mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan dan di lindungi oleh undang undang ketenagakerjaan lokal dari tindakan kekerasan, diskriminasi dan tindakan amoral lainnya. Namun, ada saja pekerja korea yang berlaku kasar dan tidak ramah terhadapnya.
Menurut SJ setiap hari dia mendapat perkataan kasar, pemukulan dan pemaksaan bekerja pada saat jam istirahat dari salah satu pekerja yang senior yang ada disana. “Sekarang saya merasa tidak nyaman bekerja disana karena mendapat perlakuan seperti itu”, tuturnya ketika menemui kami.
Dari pantauan kami, memang tidak ada bekas luka ditubuh SJ. Namun efek dari perlakuan tersebut berdampak pada kondisi psikologis pekerja asal Indramayu ini. Kami sudah mencoba melaporkan hal ini kepada dinas tenaga kerja setempat.  Namun terkendala tidak adanya bukti atau bekas luka dari tindak kekerasan tersebut yang menyulitkan pelaku di jerat oleh hukum.
Hingga berita ini ditulis, pelaku telah diberi peringatan oleh pemilik perusahaan. Kami percaya kasus ini hanya salah satu dari banyak kasus yang tidak terungkap. Jika kita telah menunaikan kewajiban kita dengan baik, maka adalah hak kita untuk menuntut persamaan tanpa adanya diskriminasi dalam bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar