10
Ayat AL-Qur’an Tentang Keutamaan Ilmu & Orang-orang yang Berilmu
1. QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 7
huwa alladzii anzala 'alayka alkitaaba
minhu aayaatun muhkamaatun hunna ummualkitaabi
waukharu mutasyaabihaatun fa-ammaa alladziina
fii quluubihim zayghun fayattabi'uuna maa tasyaabaha minhu ibtighaa-a
alfitnati waibtighaa-a ta/wiilihi wamaa ya'lamu
ta/wiilahu illaa allaahu waalrraasikhuuna
fii al'ilmi yaquuluunaaamannaa bihi kullun min 'indi
rabbinaa wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi
[3:7]
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya
ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mu-tasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari takwilnya, padahal
tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang
mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
2. QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 18
syahida allaahu
annahu laa ilaaha illaa huwa waalmalaa-ikatu
wauluu al'ilmi qaa-iman bialqisthi laa ilaaha
illaa huwa al'aziizu alhakiimu
[3:18]
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
3. QS.
An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 83
wa-idzaa
jaa-ahum amrun mina al-amni awi alkhawfi adzaa'uu
bihi walaw radduuhu ilaa alrrasuuli wa-ilaa ulii al-amri
minhum la'alimahu alladziina yastanbithuunahu minhum
walawlaa fadhlu allaahi 'alaykum warahmatuhu
laittaba'tumu alsysyaythaana illaa qaliilaan
[4:83] Dan
apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan,
mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan
Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).
Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu
mengikut setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).
4. QS. Huud (Hud) [11] : ayat 24
matsalu alfariiqayni
kaal-a'maa waal-ashammi waalbashiiri
waalssamii'i hal yastawiyaani matsalan afalaa tadzakkaruuna
[11:24]
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin),
seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat
mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah
kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?.
5. QS.
Ar-Ra'd [13] : ayat 16
qul man
rabbu alssamaawaati waal-ardhi quli allaahu
qul afaittakhadztum min duunihi awliyaa-a laa
yamlikuuna li-anfusihim naf'an walaa dharran qul hal yastawii al-a'maa
waalbashiiru am hal tastawii alzhzhulumaatu
waalnnuuru am ja'aluu lillaahi syurakaa-a khalaquu
kakhalqihi fatasyaabahaalkhalqu 'alayhim quli allaahu
khaaliqu kulli syay-in wahuwa alwaahidualqahhaaru
[13:16]
Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya:
"Allah". Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?".
Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah
gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu
bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan
itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah
Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa".
6. QS. Al-'Ankabuut (Al-'Ankabut) [29] : ayat 43
watilka al-amtsaalu
nadhribuhaa lilnnaasi wamaa ya'qiluhaa
illaaal'aalimuuna
[29:43]
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu.
7. QS.
Faathir (Fatir) [35] : ayat 19
wamaa
yastawii al-a'maa waalbashiiru
[35:19]
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat.
8. QS. Faathir (Fatir) [35] : ayat 28
wamina alnnaasi
waalddawaabbi waal-an'aami mukhtalifun alwaanuhu
kadzaalika innamaa yakhsyaa allaaha min 'ibaadihi
al'ulamaau inna allaaha 'aziizun ghafuurun
[35:28]
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
9. QS.
Az-Zumar [39] : ayat 9
amman huwa
qaanitun aanaa-a allayli saajidan waqaa-iman
yahtsarual-aakhirata wayarjuu rahmata rabbihi qul
hal yastawii alladziina ya'lamuuna waalladziina laa
ya'lamuuna innamaa yatadzakkaru uluu al-albaabi
[39:9]
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
10. QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [58] : ayat
11
yaa
ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa qiila lakum
tafassahuu fii almajaalisi faifsahuu yafsahi
allaahu lakum wa-idzaa qiila unsyuzuu faunsyuzuu
yarfa'iallaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina
uutuu al'ilma darajaatin waallaahu bimaa
ta'maluuna khabiirun
[58:11]
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar