PERUBAHAN
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا
بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِم
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(ar-Ra'du:11)
MUKA
DIMAH
Pertama tama marilah kita panjatkan puji
syukur kehadirat allah SWT yang mana pada hari ini kita masih di karuniai
kenikmatan yang berupa nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul dalam majelis
ini tanpa kurang suatu apapun
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW,keluarga, sahabat, dan umatnya
semoga mendapat kan syafaat beliau hingga yaumul akhir amiiin.
Selamat malam saya ucapkan kepada Pembina mas andi tirta, dan
rekan rekan sahabat KMK sebangsa setanah air senasib sepenanggungan yang insya
allah di rahmati Allah,,amiiin
ISI
Tema pada kesempatan ini yang
insyaalah akan saya bawakan adalah tentang”PERUBAHAN’’.Saya terinspirasi dari
tema presentator2 sebelumnya yang selalu mengkritisi kebijakan ~ kebijkan
pemerintah, dalam hal ini presiden sebagai pelaksana pemerintahan / badan
eksekutif Negara, Sebagai kepala pemerintahan presiden sudah melaksanakan tugas
sebagai mana mestinya. Akan tetapi yang menjadi persoalan sekarang adalah semua
kebijakan pemerintah itu tidak dapat dirasakan sepenuhnya oleh rakyat. Atau
belum dapat merealisasikan cita - cita UUD 1945 diantaranya:
a)
Pasal 29 ayat 2 :
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya
itu.
b)
Pasal 33 ayat 3:
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
c)Pasal 34 ayat 1:
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara , akan tetapi hal itu masih terus di
upayakan oleh pemerintah hingga kini.Saya tidak bermaksuk berdiri di belakang
pemerintah atau pro pemerintah akan tetapi saya mencoba berpendapat lain
menurut persepektif saya mengenai persoalan negri tercinta. Saya lebih setuju
bila Negara kita ini tidak di konotasikan sebagai Negara miskin akan tetapi
saya lebih setuju kalau di sebut sebagai Negara dengan pendapatan yang tidak
merata, alasnya adalah sederhana, seperti kita ketahui SDA
melimpah dan kemacetan di jalan raya yang di akibatkan meningkatnya kepemilikan
kendaraan pada tiap tahunnya dengan tidak di iringi oleh pembangunan infra
struktur yang seimbang, meski saya tidak melampirkan data tersebut namun
realitanya kemacetan membuktikan kemakmuran rakyat.Akan tetapi disisi lain
terdapat kesenjangan yang tajam.Mungkin di korea kita jarang atau tak pernah
mendengar berita tentang kelaparan, Kriminal, nyolong, copet dkk.Menurut
pendapat saya ini di sebabkan oleh meratanya pendapatan dan penghasilan
masyarakat dan sedikitnya pengangguran.Berbeda dengan tanah air tercinta di
mana masih tingginya angka kriminalitas salah satu penyebabnya adalah
sulitnya lapangan pekerjaan dan mencuri masih menjadi jurus andalan untuk mempertahan kan hidup.Pergi menjadi TKI masih menjadi idola, meskipun
semua tau konsekwensinya menjadi TKI adalah 3+1 D,Danger,Dirty,Difficult +
Discrimination, Bagaimana perlakuan terhadap TKW non formal mulai
dari periklanan melalui media cetak, Etalase, tindakan kekerasan, pelecehan
dll.Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai generasi
bangsa yang terdidik,kontribusi apa yang sudah kita berikan kepada kehidupan
berbangsa dan bernegara, apa kita Cuma berpangku tangan, mengkritisi tapi tanpa
melakukan apapun, mengutuk kebijakan pemerintah, menyampaikan aspirasi dengan merusak fasilitas umum,dan hal hal lain
yang malah tidak merepresentasikan sebagai generasi bangsa yang maju dan
berpendidikan. Di mana telah saya kutib
melalui ayat di atas yaitu”
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(ar-Ra'du:11)
Sebagai khalifah di muka bumi ini dan sebagai generasi bangsa
kita punya andil yang besar untuk memperbaiki negri kita.Apa kita harus memperbaiki system pemerintahan?. Dalam kontek
generasi non pemerintah Saya kira itu terlalu jauh,karna itu bukan kapasitas/domain
kita, yang bisa kita lakukan mari kita lakukan untuk kemaslahatan umat
paling tidak dalam lingkup terkecil yaitu lingkungan social di mana kita
tinggal dan berdomisili. Sebagai insan yang berkualitas mari kita tunjukan kontribusi konkrit kita terhadap kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Nah tugas kita adalah merubah main set masyarakat ini bahwa
menjadi TKI itu adalah bukan satu satu nya jalan untuk mengatasi kebuntuan ekonomi dengan memberikan sebuah pilihan
sebagai solusi seperti usaha mandiri .Misalnya Home industry Tempe, tahu, kripik
singkong, pisang dan masih banyak lagi SDA Indonesia yang masih dapat kita
manfaatkan sepenuhnya dari pada menggantungkan diri kepada kebijakan pemerintah yang sarat dengan kepentingan
politik.
Dari sini saya mengajak sahabat di majlis KMK ini
untuk bersama sama bergandengan tangan untuk memulai ini dari diri kita
,misalkan saja oppa thamrin bekerja sama dengan putra astaman kan satu daerah
ya bisa join untuk perkebunan karet,kan sudah berapa tenaga kerja yang dapat di
serap di sana ketimbang orang2 di kampong kita pergi ke Malaysia yang juga
kerja di perkebunan karet, keluarga,
mendapat perlaukan yang kurang adil dll.
Kenapa saya memilih memulai dari kita, sudah pasti
tentunya ilmu paling tidak dari UT, seminar2, dan Tauziah2 pembina ini dapat
menjadi bekal, dan juga modal pasti cukup kalau saya hitung hitung paling tidak
TKI Korea ini setelah purna bakti akan mendapatkan insentif yang berupa uang
pension (taejigem) dan uang kuk min yang di kumpulkan tiap bulan, kira kira 17
juta won yang bila di konversi ke rupiah adalah + 150 jt rupiah dengan
nilai tukar kisaran 1:9 won. Nilai yang cukup fantastis, untuk di manfaatkan
sebagai modal,dan tidak harus seluruhnya.
Menurut saya kita dapat bagi menjadi 3 post
yaitu:50 jt saving(tabungan yang tidak di ganggu gugat/fixed aset),50jt modal
,50jt sebagai biaya hidup selama usaha belum berjalan, karna menurut pengalaman
paling tidak tahun pertama itu adalah tahun promosi lalu tahun berikutnya
barulah mendapatkan pelanggan.
Kita bisa alokasikan dana 50jt tersebut untuk Home
industry atau apapun yang dapat menyerap tenaga kerja di lingkup social kita
tinggal, dengan demikian dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di sector yang lain di kampong kita.dengan
begini kita akan lebih sibuk dengan memajukan kampong kita di banding sibuk
menyalahkan pemerintah.Ada 4 kelompok
generasi yang saya nukil dari presentator Ridwan Kamil pada acara TEDx,yaitu
1.Generasi pintar tapi tidak peduli yaitu; Yang
tidak memanfaatkan ilmunya di dalam negri tapi lebih tertarik untuk tinggal di
luar negri, tidak bangga dengan budaya sendiri.
2.Generasi tidak pintar tapi peduli yaitu;yang
kritis terhadap kebijakan pemerintah tapi mudah terprovokasi isu kemudian
menyampaikan aspirasinya melalui cara cara kekerasan demo dan merusak fasilitas
umum, yang kebanyakan penggalangan masanya di biayayai oleh oknum tertentu
untuk tujuan dan maksud tertentu.
3.Generasi tidak pintar juga tidak peduli
yaitu;Preman pasar, terminal ,tukang palak dan kawan2, kalo boleh saya
tambahkan juga Teror .
4.Generasi ke empat adalah generasi pintar juga
peduli,yaitu memanfaat kan ilmu yang di miliki untuk kemajuan dan kemaslahatan
umat, tanpa bergantung pada fihak lain.
Closing
statement
Segala
bentuk perubahan
di muka bumi ini adalah tanggung jawab manusia itu sendiri untuk mengelolanya,dan
bukan hanya bergantung pada satu system saja.
Dua
dari sepuluh pesan mahatma Gandhi yakni:
a. Ubahlah diri Anda sendiri.
“Anda
harus menjadi perubahan yang ingin Anda lihat di dunia.”
“Sebagai manusia, keagungan kita tidak terletak pada kemampuan kita
untuk merubah dunia – yang merupakan mitos dari jaman dahulu – tapi karena kita
dapat merubah diri kita sendiri”
b. Tanpa tindakan Anda tidak
akan pergi ke mana pun.
“Satu
ons tindakan lebih berharga daripada satu ton khotbah.”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Panji hari yanto
Gwangju januari 2013